Apa Yang
Didapat dari Open Source…
Sebagian orang bertanya
kepada saya terutam ketika mereka bergabung dan mengenal KPLI-Medan, apa sih
sebenarnya benefit atau keuntungan yang diperoleh dari open source? Apa
untungnya mendukung dan aktif dalam open source?
Jawabannya, menurut saya
ada banyak sekali keuntungan dari open source. Dalam tulisan ini saya akan
menjabarkan beberapa keuntungan yang paling dapat kita lihat dan nikmati.
Bekerja sebagai tim
Salah
satu motif seseorang aktif dalam dunia open source adalah ingin menjadikan
perangkat lunak yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan. Seorang programmer
‘penganut aliran’ open source akan dengan senang hati membuat tambahan kode
untuk fitur yang dibutuhkan. Fitur buatan yang telah jadi akan dipublikasikan
ke komunitas dan diuji-cobakan atau mungkin diperbaiki di kemudian hari sehingga
lebih sempurna.
Di sinilah peran
masing-masing komponen dalam tim terlihat. Di sini pula kerjasama dibangun satu
sama lain, baik programmer maupun pengguna sehingga tercipta perangkat lunak
yang lebih baik. Tidak hanya programmer dan pengguna, dalam pembuatan perangkat
lunak juga ada dokumentasi yang dibuat baik secara resmi maupun tidak resmi.
Semua orang berperan dengan lakon masing-masing demi kebaikan bersama.
Kode yang lebih baik
Ada banyak kasus ketika
seorang programmer mengerjakan proyek yang kodenya tak akan disebarkan sehingga
dengan semena-mena ia mendefinisikan parameter atau variabel sesuai
keinginannya tanpa standar yang jelas. Akibatnya, ketika proyek dialihkan
kepada orang lain kode yang dibuatnya menjadi susah dipahami. Dan penerus proyek
pun memilih mengerjakan ulang dari awal karena dia tidak dapat memahami kode
yang telah ada. Kejadian ini adalah contoh membuang-buang waktu yang menjadikan
upaya sebelumnya terbuang percuma.
Hal ini tidak terjadi di
dunia open source. Ketika programmer tahu bahwa kodenya akan dilihat oleh
ratusan atau bahkan ribuan orang dari seluruh dunia maka dia memilih
mendefinisikan variabel maupun menulis kode program lebih rapi. Penulisan
parameter dan variabel pun mengikuti standar, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis. Baris kode yang ditulis lebih rapi akan memudahkan orang lain untuk
memahami proyek tersebut. Dari proses inilah maka kode dalam perangkat lunak
yang bersifat open source menjadi jauh lebih baik.
Portofolio
Curriculum vitae,
halaman ‘tentang’ dalam blog, maupun produk akhir atau bahkan interview
sebenarnya tak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan seorang programmer.
Memberikan tes pun tak sepenuhnya efektif untuk melihat bagaimana seseorang
bekerja. Proses tes tidak hanya bersifat kemampuan tetapi juga psikologis
dimana peserta tes kadangkala mengalami tekanan.
Mengukur kemampuan dapat
dilakukan dengan melihat bagaimana baris kode dituliskan dan teknologi apa saja
yang dikuasai dari baris kode yang dibuat. Jika dalam psikologi seseorang dapat
dilihat dari isi kamarnya, maka kualitas seorang programmer dapat dilihat dari
isi kode program yang dibuatnya.
John Resig, seorang
developer JavaScript di Mozilla, pernah ngetweet: kalau saya harus mencari
seseorang, saya akan mencarinya dari halaman Commit Log di Github daripada
resume.
Commit Log dalam Github
adalah sejenis kumpulan catatan perubahan yang dilakukan oleh siapapun yang
bergabung dalam sebuah proyek. Dalam halaman ini tercatat siapa yang telah
mengubah apa dengan bentuk tulisan seperti apa. Dari sini pula dapat diketahui
siapa yang mahir dan berkontribusi dalam hal apa saja. Halaman ini secara tak
langsung telah menjadi portofolio yang secara otomatis terbuat saat kita
bekerja.
Perangkat lunak yang
berkualitas
Keuntungan paling nyata
dari open source bagi pengguna awam adalah perangkat lunak yang berkualitas
baik dan semakin baik. Semakin banyak orang berkontribusi semakin baik pula
perangkat lunak yang dihasilkan. Falsafah ‘release early, release often’ adalah
salah satu pendukung bagaimana perangkat lunak open source selalu jadi lebih
baik.
Ketika perangkat lunak
pertama kali dirilis dalam versi beta misalnya, ratusan bahkan mungkin ratusan
ribu orang melakukan uji coba dan memberikan masukan. Masukan diterima,
diproses dan kemudian diterapkan untuk edisi rilis berikutnya. Semakin lama
perangkat lunak pun semakin baik karena masukan dari berbagai pihak. Contoh
dari hal ini adalah Mozilla Firefox.
Developer dari Indonesia
mungkin tidak sebanyak developer dari Amerika atau Russia. Oleh karena itu sudah saatnya kita juga berkontribusi untuk menjadikan dunia (khususnya
Indonesia) ini lebih baik. Siapapun bisa berkontribusi dalam dunia open source
baik sebagai developer, tester, maupun dokumenter. Mulailah dari Github, Google
Code, Sourceforge, atau yang lain dan tunjukkan bahwa kita bukan hanya
sekumpulan pengguna awam yang bermental gratisan. Mari tunjukkan bahwa kita
juga bisa berkarya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar